Waktu
terus bergulir, menemani langkahku menuju kedewasaan. Pikiranku yang
kanak-kanak, kini mulai meretas impian. Semangat yang dulunya senyap, mulai
berkobar layaknya obor olimpiade. Tubuhkupun telah menunjukan gejolak seorang
anak baru gede. Masa kecil yang penuh dengan kebahagian dan kesenangan, kini
harus mulai dilenyapkan. Karena tantangan telah menanti di balik cahaya yang
menyinari tubuh kecilku dahulu. Sekarang aku telah sampai di gerbang
kedewasaan. Yes, I am a teen! Remaja, tidak hitam seperti rambut, tidak putih
bagai salju, tapi begitu kelabu mengikuti seragam kita. Karena remaja begitu
identik dengan lika-liku perjalanan saat SMA.
Kita
yang baru saja terbit dari alam anak-anak dan belum sepenuhnya terbenam menjadi
seorang manusia ini, sedang berada dalam batasan waktu untuk menentukan jalan
hidup kita di masa depan yang penuh misteri. Tapi, kita mempunyai mimpi yang
berbeda satu sama lain dan tikungan yang harus ditempuh tidaklah selalu sejalan.
Kadang ada ombak yang harus diterjang, ada juga tebing yang harus didaki, dan
terlihat pula jalan yang harus dilalui dengan mengorbankan apa yang telah kita
miliki.
Apapun
itu semua, pasti harus ada perjuangan dan doa yang menuntun langkah kaki yang
akan dihentakan kemudian. Mimpi yang selama ini kita imajinasikan haruslah
menjadi sebuah fakta, jangan membeku seperti es. Air yang mencairi harus bisa
kita gali, motivasi dan semangat untuk menggapai itu semua harus kita gabungkan
dengan usaha. Perpaduan yang sepadan itu dapat membuat kita mencapai kesuksesan.
Alam dan lingkungan pun akan memudahkan kita untuk membuatnya terbang melebihi
awan.
Dan
bila telah tergapai bintang di langit, terputar kembalikah kenangan indah kita
sewaktu remaja? Jawabnya tentu saja, itu menurutku. Tidak ada kesuksesan tanpa
adanya kenangan dan pengalaman. Kisah yang mengiringi masa remajaku merupakan
bingkai yang sulit untuk dilepaskan dari memori yang melekat di otakku. Begitu
pula dengan kerja keras dibalik film yang disutradarai kita bersama telah
mengharu biru. Kekalahan yang pernah kita alami bukanlah akhir dari segalanya,
melainkan permulaan yang membuka jalan kita untuk bertahta menjadikannya sebuah
kejayaan.
Teruslah
berkarya dan jangan pernah menyerah karena lilin akan terus bersinar jika ada
oksigen disekitarnya. Begitu pula manusia jika tidak ada tujuan hidup sama
halnya dengan mati suri, tidak ada yang patut dibanggakan dari diri sendiri,
dan tentunya kita akan merasa malu dengan semua kekurangan yang telah kita
buat. Semoga semua yang telah terukir dalam setiap episode hidup kita dapat
menjadi sebuah pembelajaran untuk kedepannya dan harapan yang masih menggantung
bisa segera tergenggam oleh tangan kita.
Jadilah
manusia yang dapat berguna bagi manusia lainnya, agar kita dapat dihargai dan
dikenang oleh orang-orang sebagai seorang manusia seutuhnya. Semua itu telah
tergambarkan di alam khayalku, sekarang tinggal hanya melakukannya sesuai
dengan apa yang telah terpampang dalam otak pentium satuku ini. Semoga saja
semua dapat terjadi, dan berharap
semuanya diridhai oleh Allah SWT. Amin.
Dan
bagiku Remajaku adalah surga duniaku, terima kasih teramat sangat untuk
teman-temanku yang selalu berada di samping ragaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar